KOMPOSISI TUBUH



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Tubuh manusia terdiri dari dua bagian utama yaitu adiposa (simpanan lemak) dan jaringan bebas lemak (lean tissue). Secara konseptual, jaringan bebas lemak (lean tissue) adalah sangat aktif dalam proses metabolisme. Oleh karena itu, kebutuhan gizi erat kaitannya dengan ukuran jaringan ini. Adiposa adalah jaringan yang tidak aktif dalam proses metabolisme dan fungsi utamanya adalah sebagai cadangan energy.
      Komposisi tubuh sering digunakan untuk menentukan suatu penyakit, seperti pada ukuran tulang yang kecil, sering terjadi fraktur. Beberapa metode untuk menentukan komposisi tubuh adalah presentase lemak tubuh.
      Adiposa adalah jaringan yang terdiri dari simpanan lemak dalam bentuk trigliserida. Walaupun kurang katif dalam proses metabolisme, adiposa mempunyai peranan yang penting dalam metabolisme hormone seperti sintesis estrogen setelah menoupase pada wanita. Simpanan lemak yang utama terdapat pada lemak bawah kulit dan dalam perut. Jumlah lemak juga dapat diperhitungkan pada otot dan sekitar organ tertentu, seperti hati dan ginjal.
      Massa bebas lemak (lean body mass) adalah sangat heterogen yaitu terdiri dari tulang, otot, air ekstra seluler, jaringan syaraf dan semua sel selain adiposa.



1.2  RUMUSAN MASALAH
1.3  TUJUAN PEMBELAJARAN







BAB II
ISI

2.1 PENGERTIN
      Menurut Gilbert B. Forber (1994) komposisi tubuh adalah jumlah seluruh dari bagian tubuh. Bagian tubuh terdiri dari adipose dan massa jaringan bebas lemak. Willet, (1990) menjelaskan komposisi tubuh manusia seperti dalam table 10-1.
Table 10-1. Komposisi Tubuh Manusia (Sumber: Willet W., 1990. Nutritional Epidemiology Oxford University Press, hlm. 221).



Adiposa
(lemak)
                                                 Lean body mass (bebas lemak)
Muscle (otot)
 Bone (tulang)
Cairan ekstra seluler, dll.

Antropometri mengukur kedua jenis jaringan lemak ini (lemak dan bebas lemak) secara tidak langsung, yang variasi jumlah dan proposinya dapat dipergunakan sebagai indicator status gizi. Kelebihan metode ini adalah non-invasive, cepat, dan membutuhkan peralatan yang minimal disbanding dengan pengukuran secara laboratorium.
Perubahan jaringan lemak akan menggambarkan perubahan keseimbangan energy, sedangkan jaringan otot menggambarkan cadangan protein tubuh. Perubahan pada saat terjadi kekurangan gizi menahun akan menyebabkan penurunan massa otot (mascular wasting). Indicator komposisi tubuh dipergunakan di klinik untuk mengidentifikasi kekurangan gizi atau kelebihan gizi, serta memantau perubahan komposisi tubuh selama pemberian dukungan nutrisi. Komposisi tubuh manusia mulai dari janin sampai dewasa seperti terlihat pada table 10-2.
Rekomendasi dari komposisi tubuh menurut J. Brochek, et.al adalah :
·         Air                      : 62,4 %
·         Protein                : 16,4 %
Tabel 10-2. Komposisi Tubuh Manusia Mulai dari Janin Sampai Dewasa (Sumber Garrow JS & James WDT. 1993. Human nutrition dan Dietetics, hlm. 13).
   Uraian
Janin 20-15 minngu
Bayi prematur
Bayi 1 tahun
Laki-laki dewasa
Bayi Kurang gizi
Obesw laki-laki
Berat badan (kg)
Air (%)
Protein (%)
Lemak (%)
Sisa (%)
Lemak bebas (kg)
-          Air (%)
-          Protein (%)
-          Na (mmol/kg)
-          K (mmol/kg)
-          Ca (mmol/kg)
-          Mg (gr/kg)
-          P (gr/kg)
0,3
88
9,5
0,5
2
0,3
88
9,4
100
4,3
4,2
0,18
3,0
1,5
83
11,5
3,5
2
0,3
88
9,4
100
4,3
4,2
0,18
3,0
20
62
14
20
4
8,0
76
18
81
60
14,5
3,5
9,0
70
60
17
17
6
58
72
21
80
66
22,4
0,5
12,0

5
74
14
10
2
4,5
82
15
88
48
9,0
0,25
5,0
100
47
13
35
5
65
73
21
82
64
20
0,5
12


-          Mineral                                                          : 5,9 %
-          Lemak                                                           : 15,3%
-          Massa lemak bebas (FFM)                             : 84,7%
Menurut WHO Technical Report Series tahun 1995, ada lima tingkatan komposisi tubuh. Kelima tingkatan itu dapat dilihat dari tingkat atomic (oksigen, karbon, hydrogen, dll), tingkat molekuler (air, lemak, protein, dll), tingkat sekuler (massa sel, ECF= Ekstraseluler padat, ECS= Ekstraseluler cair), tingkat system jararingan (otot skeletal, jaringan adipose, tulang, darah, dll) dan tingkat seluruh tubuh secara keseluruhan.
Disamping itu, komposisi tubuh dapat dilihat dari komponen utama yang menyusunnya, seperti air, protein, glikogen dan mineral (baik dalam tulang maupun di luar tulang)

2.2 PENGUKURAN KOMPOSISI TUBUH
       Salah satu teknik pengukuran komposisi lemak tubuh adalah dengan menggunakan Skinfold Caliper. Bagian-bagian tubuh yang umumnya diukur adalah tricep, bicep, subscapula dan suprailiac. Pada awal tahun 1900, pengukuran lemak tubuh mulai diperkenalkan, dan sekarang penggunaannya sudah meluas mulai pada club fitness dan tempat-tempat latihan kebugaran lainnya. Hal ini digunakan untuk memantau cadangan lemak tubuh dan melihat tingkat obesitas seseorang.
       Beberapa asumsi yang digunakan mengapa skinfold dapat digunakan untuk mengukur lemak tubuh adalah pertama, skinfold adalah pengukuran yang baik untuk mengukur lemak bawah kulit; kedua, distribusi lemak bawah kulit adalah sama untuk semua individu termasuk jenis kelamin; ketiga, ada hubungan antara lemak bawah kulit dan total lemak tubuh; keempat, jumlah dari beberapa pengukuran skinfold dapat digunakan untuk memperkirakan total lemak tubuh.
       Pengukuran skinfold umumnya digunakan pada anak umur remaja keatas. Umumnya jumlah lemak dibedakan menurut jenis kelamin.
       Standar tempat pengukuran skinfold menurut Heyward Vivian H. dan Stolarczyk L.M. tahun 1996 ada Sembilan tempat, yaitu dada (chest), subskapula (subscapular), midaxilaris (midaxillary), suprailiak (suprailiac), perut (abdominal), trisep (triceps), bisep (biceps), paha (thigh) dan betis (calf). Tabel 10-3, menunjukkan tempat-tempat dan petunjuk pengukuran skinfold.

Table 10-3. tempat-tempat dan Petunjuk Pengukuran Skinfold (Sumber: Heyward Vivian H. dan Stolarczyk L.M. 1996. Applied Body Composition Assessment, Human Kinetics, Canada, hlm. 28-29).
No.
Tempat
Arah lipatan
Standar anatomi
Pengukuran
1.


Dada


Diagonal


Axilia dan puting susu
 
Lipatan diambil antara axilia dan putting susu, setinggi mungkin, sejajar dengan lipatan bagian depan dengan ukuran 1 cm dibawah jari tangan.
2.
Subskapula
Diagonal 
Sudut bawah dari skapula

Lipatan diambil sepanjang garis deavage tepat dibawah scapula dengan ukuran 1 cm dibawah jari tangan
3.
Midaksila
Horizontal
Pertemuan Xiphisternal (titik dimana costal Cartilago berada pada tulang rusuk 5-6 dengan tulang dada)
Lipatan diambil pada garis midaxilaris, tepat pada pertemuan xiphisternal
4.
Suprailiaka
Miring
Atas iliac
Lipatan diambil kearah belakang garis midaxilaris dan ke atas iliac, dengan ukuran 1 cm di bawah jari tangan
5.
Abdominal
Horizontal
Umbilicus
Lipatan 3 cm di samping tali pusat dan 1 cm ke pusat umbilicus
6.
Trisep
Vertical
Proses acromial dari scapula dan proses Olecranon dari ulna
Jarak antara penonjolan lateral dari proses acromial dan batas interior dari proses olecranon, dan diukur pada bagian lateral lengan dengan bahu bersudut 90° menggunakan pita pengukur. Titik tengah ditandai pada sisi samping lengan. Pengukuran diambil 1 cm di atas tanda tersebut.
7.
Bisep
Vertical
Biseps Brachii
Lipatan diambil diatas bisep brachii yang sejajar dengan trisep dibagian belakang. Pengukuran dilakukan 1 cm di bawah jari
8.
Paha
Vertical
Lipatan inguinal dan patella
Lipatan diambil pada tengah paha, antara lipatan inguinal dan batas dari patella. Pengukuran dilakukan 1 cm di bawah jari.
9.
Betis
Vertical
Lingkaran betis yang paling lebar
Lipatan diambil pada lingkaran betis yang paling lebar, pada bagian tengah dari betis dengan lutut bersudut 90°


Sumber kesalahan pengukuran dapat dipengaruhi oleh berbagai macam factor. Factor-faktor tersebut adalah ketrampilan teknik pengukur, jenis skinfold caliper yang digunakan, factor subjek yang di ukur, dan rumus yang digunakan untuk memperkirakan lemak tubuh.

2.3 KANDUNGAN AIR
            Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. Bila dianalisis, komposisi kimianya terdiri dari rata-rata 65% kandungan air atau sekitar 47 liter per orang (dewasa). Diperkirakan, mulai usis 20-25 minggu, kandungan air di dalam tubuh manusia berjumlah 88%; bayi premature 83%; bayi 1 tahun 62%; laki-laki dewasa 60%; bayi kekurangan gizi 74%; dan laki-laki obesitas sebesar 47%.
            Kebutuhan air sekitar 2,5 liter per hari berasal dari 1,5 liter air minum dan sekitar 1 liter dari bahan makanan yang dikonsumsi, sementara lemak tubuh tidak mengandung air. Meskipun demikian, kandungan air terdapat pada seluruh jaringan bebas lemak, yang diperkirakan mengandung air rata-rata 73,2% (Pace dan Rathburu, 1945).
            Perhitungan kandungan air dalam tubuh dengan menggunakan isotope dilution dapat dibaca dengan lengkap dalam buku Gibson R.S. (1990), Principles of Nutritional Asessment, Oxford University Press, hlm. 267-269.
            Untuk lebih jelasnya tentang pengukuran densitometry dapat dibaca pada buku: Human Body Compositon, 1996, oleh Alex F Roche et.al halaman 3-23.

2.4 KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN
Beberapa teknik pengukuran komposisi tubuh mempunyai keuntungan dan kelemahan. Keuntungan dan kelemahan tersebut dapat dilihat pada Tabel 10-4.

Tabel 10-4. Keuntungan dan Kelemahan Teknik Pengukuran (Sumber : Maurice E.Shill at.al. 1994. Modern Nutrition & Health & Diseases. Eight edition, hlm.778).
No.
Teknik
Keuntungan
Kelemahan
1.








Density (kepadatan)
-          Peralatan tidak mahal.
-          Perkiraan jaringan bebas lemak ddan lemak secara simultan.
-          Tidak berbahaya.
-          Dapat diulang-ulang
-          Subjek harus dapat bekerja dengan penimbangan bawah air.
-          Kurang sesuai untuk anak-anak dan lanjut usia.
-          Kesalahan dari gas dalam perut.

2.
Metode Dilusion (Delusion Method)
-          Perkiraan volume cairan tubuh.
-          Murah.
-          Sangat bervariasi.
-          Na, K, Cl (Br), H2O
-          Mengelurkan radiasi.
-          Dibutuhkan sampel darah.
-          Keseimbangan Na, K, tidak lengkap
3.
Menghitung 40 K
-          Tidak berbahaya.
-          Sangat sedikit yang mau diukut.
-          Dapat diulang-ulang
-          Alat mahal.
-          Dibutuhkan penaraan yang baik
-          Masalah interprestasi pada subjek dengan kekurangan K.
4.
Keseimbangan Metabolis (Metabolic Balance)
-          Tidak berbahaya
-          Cocok untuk berbagai alat
-          Dapat mendektesi perubahan yang kecil dalam tubuh (<1%)
-          Hanya mengukur perubahan komposisi tubuh.
-          Banyak dibutuhkan dalam analisis laboratorium.

5.
Ekskresi kreatinin (Creatinine excretion)
-          Tidak berbahaya
-          Perkiraan massa otot
-          Dibutuhkan bekerja sama dengan subjek
-          Dipengaruhi oleh diet
-          Waktu pengumpulan data sangat kritis
-          Bervariasi dari waktu ke waktu
6.
Antropometri
-          Murah
-          Perkiraan langsung dari lemak tubuh dan otot di daerah tertentu
-          Ketepatan sangat rendah pada orang yang gemuk
-          Tebal lipatan kulit sangat bervariasi
-          Variasi lemak subkutan tidak pasti
7.
CT Scan
-          Ukuran organ
-          Distribusi lemak
-          Tulang
-          Alat mahal
-          Mengelurkan radiasi
-          Bahan-bahan mahal











BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Tubuh manusia terdiri dari dua bagian penting, yaitu adipose dan jaringan bebas lemak. Secara konseptual, jaringan bebas lemak adalah jaringan yang aktif dalam proses metabolisme dibandingkan dengan adiposa. Menurut Gilbert B. F. (1994) komposisi tubuh adalah jumlah seluruh bagian bebas lemak tubuh, baik adiposa maupun jaringan bebas lemak.
            Komposisi tubuh yang penting yang berhubungan dengan antropometri dan penentuan penyakit adalah kandungan kalium tubuh, kandungan air, dan kandungan nitrogen. Berbagai teknik untuk mengukur komposisi tubuh antara lain dengan densitometry, bioelektrik impedance dan isotope dilution. Tiap-tiap metode mempunyai keunggulan dan kelemahan.
            Menurut Gorrow JS. dan James WDT, komposisi tubuh manusia untuk laki-laki dewasa adalah air 60%, protein 17%, lemak 17%, dan lain-lain 6%. Rekomendasi komposisi tubuh menurut J. Brochek et.al adalah:
-          Air                                                       : 62,4%
-          Protein                                                 : 16,4%
-          Mineral                                                :   5,9%
-          Lemak                                                 : 15,3%
-          Massa bebas lemak                             : 84,7%



DAFTAR PUSTAKA
Supriasa, Nyoman I Dewa. Dkk. 2002. Penilaian  Status Gizi. Edisi Revisi. EGC

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERAN NUTRISI DALAM SISTEM IMUN

METABOLISME KARBOHIDRAT DAN ANALISIS BIOKIMIANYA DALAM DARAH DAN URINE